
Program KIR - Adiwiyata
Divisi BSF
MAN - Purbalingga

Divisi BSF : 2019~2020
Black Soldier Fly (BSF) dan Maggot BSF
Black Soldier Fly (BSF) adalah nama yang "digandrungi" saat ini oleh banyak pihak khususnya para peternak tidak hanya di Indonesia tapi juga di banyak tempat di dunia. Black Soldier Fly / hermetia illucens (latin) / Lalat Tentara Hitam (indonesia) adalah satu jenis lalat dari sekian banyak yang tersebar di dunia yang memiliki banyak kelebihan dan manfaat bagi manusia. kata "fly" disini artinya adalah "lalat", jadi jangan kepleset dengan masih menyebut kata lalat BSF.
Black soldier Fly (BSF) dan Maggot BSF adalah dua istilah / nama dari satu "jenis" hewan yang sama yang mempunyai perbedaan bentuk dan nama karena memiliki fase metamorfosis dalam siklus hidupnya seperti kupu-kupu dan ulat. BSF sendiri melekat pada fase lalat nya, dan maggot tentu saja pada fase larva nya.


Black Soldier Fly | BSF |
Black Soldier Fly (BSF) bisa dibilang hal baru di Indonesia walaupun lalat ini sudah berkeliaran di sekitar kita. Black Soldier Fly (BSF)/Lalat Tentara Hitam dalam bahasa Indonesia dan Hermetia Illucens (latin) merupakan jenis lalat dari sekian banyak jenis lalat yang ternyata memberikan banyak sekali manfaat bagi manusia.
​
Dalam fase hidup nya (lalat) yang singkat hanya sekitar rata-rata 7 hari, BSF ini tidak makan dan hanya minum. Untuk itu BSF ini adalah jenis lalat yang bukan merupakan vector penyakit seperti lalat hijau/lalat sampah, yang hinggap dan makan pada tumpukan sampah lalu masuk ke rumah-rumah dan hinggap pada makanan kita. BSF adalah jenis lalat yang bersih dan bersahabat dengan manusia berdasarkan karakternya ini.
​
Seperti hewan lain pada umumnya, BSF berjenis kelamin jantan dan betina, dari seekor betina menurut penelitian (pihak lain) akan menghasilkan sejumlah telur setelah melakukan mating (kawin). Jumlah telur yang dihasilkan seekor betina berjumlah 500-900 buah telur yang akhirnya akan menetas dan menjadi larva.
​
BSF dapat kita budidayakan dalam sebuah kandang sehingga kebutuhan akan telur-telurnya dapat dihasilkan secara menerus (sustainable). Sinar matahari merupakan sarat mutlak dalam mendukung aktifitas BSF, oleh karenanya iklim tropis yang dimiliki oleh kita di Indonesia sangat mendukung dalam budidayanya ini.
Maggot ~ Black Soldier Fly | BSF |
Maggot BSF adalah fase yang dimulai sejak telur-telur dari bsf ini menetas. Larva / Maggot bsf ini seperti dijelaskan sebelumnya memberikan banyak manfaat bagi manusia. Selama hidupnya maggot ini memakan hal-hal yang bersifat organik, dan ini dapat dimanfaatkan untuk menekan limbah organik yang sudah lama ini menjadi masalah serius bagi kita termasuk pemerintah.
​
Kemampuan mereka dalam melahap makanan organik ini sangat fantastis, dari jumlah 10.000 larva dapat menghabiskan 1Kg makanan organik dalam 24 jam. Jika satu ekor betina dapat menghasilkan 500 telur (minimal dari jumlah hasil penelitian 500-900bh telur), makan hanya dibutuhkan 20 ekor betina yang bertelur untuk menghasilkan 10.000 larva untuk mereduksi 1Kg sampah organik setiap hari.
​
Maggot bsf ini juga memiliki nutrisi yang baik, kandungan protein dan asam amino yang lengkap dimiliki oleh maggot bsf dan hal ini menjadikannya digunakan sebagai sumber pakan alternatife yang baik bagi sejumlah hewan ternak seperti jenis unggas dan ikan, serta sejumlah binatang peliharaan seperti iguana, burung berkicau, dsb.
Budidaya : Maggot ~ Black Soldier Fly | BSF |
Maggot black soldier fly (BSF) merupakan salah satu temuan yang menggembirakan dan menguntungkan bagi para peternak, petani, dan masyarakat secara luas. Maggot lalat ini berhasil membantu permasalahan sampah organik yang menggunung. Sekitar 750 kg maggot BSF mampu mengurai sekitar 2 ton sampah organik dalam kurun waktu 2—3 minggu.
​
Selain itu, budi daya ikan konsumsi juga kembali menggeliat melalui penggunaan pakan dari maggot yang dipadukan dengan pakan ikan pabrikan. Karena harga maggot yang relatif murah, biaya pakan pun dapat lebih ditekan. Maggot BSF juga bisa digunakan sebagai pakan ternak, bahkan bisa mempercepat kenaikan bobot ternak.
​
Peluang usaha budi daya maggot pun menjadi relatif menjanjikan. Apalagi masa panennya relatif cepat, sekitar 15 hari. Ada banyak alasan mengapa budi daya maggot BSF perlu dicoba oleh siapa saja, terutama para petani dan peternak.
​
Berikut alasan memilih budi daya maggot, :
-
Tidak Menjijikan dan Bukan Pembawa Sumber Penyakit : Belatung (maggot) yang dihasilkan lalat BSF berbeda dengan lalat hijau dan lalat hitam yang menyebarkan penyakit. Lalat BSF tidak menimbulkan bau busuk dan bukan pembawa sumber penyakit. Karena sangat aman, anak kecil pun berani bermain-main dengan cara memegang belatung (larva) lalat BSF. ~ Bahkan, menurut informasi dari anggota plasma penulis di regional Jawa Tengah, ada yang membuat dan mengonsumsi peyek maggot BSF sebagai cemilan. Bahkan di regional Jawa Barat, anak-anak kecil mengonsumsi maggot BSF goreng.
-
Cara Budi Daya yang Mudah : Membudidayakan atau beternak maggot BSF cukup mudah dikerjakan. Pasalnya, perlakuannya tidak membutuhkan teknik khusus sehingga siapa saja bisa melakukan. Budi daya maggot BSF juga tidak menyita waktu karena tidak perlu sering dikontrol. Sementara itu, sampah organik bisa diambil dari sampah rumah tangga, seperti sampah sayuran dan sisa-sisa makanan.
-
Tidak Membutuhkan Lahan yang Luas : Tidak ada syarat minimal area lahan yang dibutuhkan budi daya maggot. Dengan ruang terbatas pun bisa menghasilkan ternak maggot yang menguntungkan secara finansial. ~ Di ruang sekitar 32 meter persegi, dalam waktu satu bulan budi daya maggot BSF, bisa dipanen 40 kg maggot BSF akan mendapatkan pemasukan rata-rata 4 juta rupiah/bulan. Contoh lainnya, Adi anggota BSF Indonesia Raya Regional Ambarawa, yang menggunakan area 150 cm x 75 cm x 200 cm untuk budi daya maggot BSF.
-
Bisa Dimulai dari Modal yang Relatif Kecil : Untuk mulai membudidayakan maggot BSF, bisa dari modal yang kecil hingga menengah serta disesuaikan dengan tujuan. Untuk pemenuhan bisnis tentu berbeda lagi, karena perlu mengejar kuantitas panenan maggot untuk pemenuhan pasar.
-
Permintaan Pasar Maggot Sangat Tinggi. : Menurut pengamatan penulis, jumlah pembudidaya maggot terus tumbuh di daerah-daerah, hal ini tentu karena permintaan produk maggot yang semakin naik. Permintaan maggot sebagai pakan kian bertambah dari para peternak dan petani untuk kebutuhan pakan dan pupuk. Pemasaran jalur online dan market place turut membantu penjualan para pembudidaya maggot..
-
Maggot Sumber Protein Hewani yang Tinggi. : Kadar protein maggot yang tinggi berpengaruh pada pertumbuhan bobot ternak yang rutin mengonsumsi dengan pakan ini. Maggot pun dimanfaatkan sebagai pengganti tepung ikan, karena kadar proteinnya hampir sama.
-
Dekomposer Sampah Organik. : Maggot dikenal sebagai pengurai atau penghancur sampah organik tanpa menimbulkan bau busuk. Hal ini bisa menjadi solusi permasalahan sampah di perkotaan. Kesimpulan, tujuan budi daya maggot, untuk dua keperluan, pertama masalah sampah organik dan kedua pemenuhan kebutuhan pakan ternak dan pupuk tanaman.. ~ Referensi teknik beternak BSF, dari memperoleh indukan, persiapan kandang, tahap pemeliharaan, hingga panen. Dalam buku yang disusun oleh Tim BSF Indonesia Raya ini juga berisi beragam tip seputar pemeliharaan BSF dan analisis hasil usahanya.